JAKARTA — Suara teriakan panik memecah kesunyian pagi di SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (11/12), ketika sebuah mobil operasional Makan Bergizi Gratis (MBG) tiba-tiba menerobos pagar sekolah dan melaju kencang ke tengah halaman. Dalam hitungan detik, suasana ceria para siswa berubah menjadi kepanikan dan ratapan.
Di lapangan itu, puluhan siswa tengah bersiap mengikuti kegiatan pagi. Tanpa peringatan apa pun, kendaraan berwarna putih bergambar logo MBG itu menghantam mereka yang tak sempat menghindar. Tubuh anak-anak terhempas, tas dan buku berjatuhan, sementara guru berusaha menolong dengan wajah penuh shock.
Rekaman CCTV memperlihatkan detik-detik kendaraan itu masuk begitu cepat, seolah tanpa kendali. Video tersebut kini viral dan membuat publik bergidik menyaksikan bagaimana anak-anak kecil itu berusaha menyelamatkan diri.
Jeritan, Tawa yang Hilang, dan Upaya Menyelamatkan Diri
Beberapa siswa menangis histeris, sebagian lainnya terduduk menahan rasa sakit. Guru-guru berlari, memeluk siswa yang terluka, sementara beberapa orang tua yang sedang berada di sekolah berteriak memanggil nama anak mereka.
Sementara itu, mobil berhenti setelah menabrak tembok kecil di area lapangan. Hening sesaat, lalu jeritan kembali terdengar.
“Anak-anak kami… tolong!” suara seorang guru terdengar pecah.
Dalam hitungan menit, petugas medis datang membawa tandu. Total sekitar 20–21 orang — mayoritas siswa dan seorang guru — mengalami luka-luka, dari memar hingga cedera berat. Mereka dilarikan ke RSUD Cilincing dan RSUD Koja.
Sopir Baru Bertugas Dua Hari
Dari hasil penyelidikan awal, sopir mobil MBG berinisial AI (34) mengaku panik dan salah menginjak pedal. Fakta lain yang membuat publik terkejut: AI ternyata baru dua hari bertugas sebagai sopir cadangan mobil MBG menggantikan sopir utama.
Polisi telah mengamankan AI dan melakukan pemeriksaan intensif. Hingga kini, setidaknya 10 saksi telah dimintai keterangan.
Evaluasi Total dan Rasa Syok yang Masih Menyelimuti
Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan dukungan penuh terhadap penyelidikan polisi dan memastikan seluruh korban mendapatkan layanan medis terbaik. Evaluasi menyeluruh terhadap SOP keamanan kendaraan MBG kini tengah dilakukan.
Namun di balik proses itu, suasana sekolah masih menyisakan ketakutan. Lapangan tempat anak-anak biasanya tertawa kini menyimpan trauma. Catatan pada tembok pagar yang jebol dan bekas ban mobil menjadi saksi bisu insiden pagi itu.
Beberapa orang tua masih terlihat datang ke sekolah, hanya untuk memastikan anak-anak mereka baik-baik saja. Sementara guru berusaha menenangkan para siswa yang masih ketakutan. (Red)