Mediakalsel.my.id
Banjarbaru - saya sebagai seorang yang memahami di bidang intelejen menganalisa.
Saya sebagai seorang yang memahami di bidang intelejen menganalisa.
Sebagai orang tua dari J, pegawai salah satu Instansi di Pemko Banjarbaru merasa telah dirugikan karena peristiwa yang menimpa anak saya yaitu penggerebekan pada selasa malam tanggal 16 agustus 2023 di rumah tinggalnya , kawasan Syamsudin Noor Banjarbaru, yang dilakukan oleh seorang pengacara Supiansyah Farhan bersama oknum yang sudah di rencanakan penggerebekan itu dilakukan atas dasar tuduhan bahwa anak saya telah melakukan perselingkuhan dan perzinahan dengan seorang perempuan yang masih mempunyai suami.
Namun setelah saya analisa dan saya pelajari pada saat kejadian anak saya didalam rumah di datangi seorang perempuan di rumah kosnya tidak hanya berdua saja tetapi ditemani oleh rekannya dari instansi dia bekerja .
Perempuan tersebut pada saat keluar rumah diikuti oleh suami dan pengacaranya, semestinya suami harus mencegah isterinya untuk keluar malam - malam tanpa jelas tujuan, bukan membiarkannya begitu saja.
Pada saat kejadian tersebut mereka masuk kerumah tanpa izin.
Atas kejadian itu lalu muncul pemberitaan di media massa yang menurut kami pemberitaan tersebut sangat menyudutkan J dikarenakan pihak pengacara Supiansyah Darham seakan - akan telah membuat opini publik bahwa anak saya digrebek dalam keadaan sedang melakukan hubungan, itu terlihat dari banyaknya foto yang di caption dan kemudian beredar di media sosial.
Bahkan ada yang salah satu video yang juga disebarkan dengan durasi yang dipotong seakan - akan memang tidak ada orang lain dalam rumah kost itu, hanya J dan perempuan itu saja.
Berdasarkan dari penyebaran kasus ini ke media sosial yang menyebabkan kami sebagai keluarga menjadi gagal berangkat ibadah umroh yang seharusnya berangkat pada Rabu pagi, 17/08/2023, kami merasa dirugikan.
1. Kami merasa di zolimi dengan beredarnya pemberitaan maupun video kejadian yang telah sengaja disebabkan oleh Supiansyah Darham.
2. Kami merasa di rugikan secara materiil karena dengan kejadian ini anak saya J gagal berangkat ibadah umroh dan biaya dianggap hilang.
Untuk itu saya sebagai orang tua tidak terima dan akan menuntut kepada saudara Supiansyah Darham terkait kasus ini.
Sebagai seorang intelejen maka saya sudah mempelajari dan mendalami bahwa apa yang di lakukan Supiansyah Darham adalah sebuah pelanggaran hukum berupa pelanggaran Undang - undang ITE karena sudah menyebarkan berita opini untuk itu saya akan menuntut balik Supiansyah Darham dengan beberapa poi tuntutan.
1. Supiansyah Darham harus melakukan klarifikasi dan membersihkan nama baik anak kami dan keluarga melalui media masa.
2. Supiansyah Darham harus mengganti kerugian materiil anak kami sebagai pengganti biaya Umroh sebesar 40 juta dan mengganti Inmeteril sebesar 2 milyar, karena telah mencemarkan nama baik keluarga dan saya minta institusi Pemko untuk menggugat terkait pencemaran institusi.
3. Supiansyah Darham harus melakukan Takedown pemberitaan yang sudah beredar di media masa maupun media elektronik baik pemberitaan tertulis maupun bentuk lainnya.
4. Apabila tuntutan kami tidak di penuhi maka kami akan melaporkan kejadian ini kepada Krimsus Polda Kalsel dengan tuduhan pencemaran nama baik dengan melanggar undang - undang ITE.
Kesimpulan :
Si perempuan mendatangi rumah kos an J atas kemauan sendiri di karenakan besok hari Rabu J mau berangkat umroh.
Dalam ruangan kos tersebut ada orang tiga, terdiri dari J, R dan H
Perempuan itu di buntuti oleh suaminya lalu masuk kerumah tanpa ijin lingkungan dan RT setempat, mereka langsung menerobos ke dalam rumah, memoto dan memvideo tanpa ijin kemudian menyebarkan berita secara legal tanpa konfirmasi dan membuat opini seakan - akan terjadi perbuatan asusila.dan setahu J siperempuan itu mengaku statusnya janda, dan J seorang duda artinya sah sah saja dalam kontek pertemanan.
. Anak saya J pulang bertugas dengan serapnya karena kebiasaan J saat makan suka buka baju, masa makan di rumah sendiri pake Kopel dan seragam dan pada saat itu si perempuan itupun masih menggunakan pakaian lengkap.
Ungkap orang tua J.
Mk