Korban Tewas Runtuhnya Musala Ponpes Al Khoziny Bertambah Jadi 54 Orang, Tim SAR Terus Lakukan Pencarian

Tim SAR melakukan evakuasi kepada korban runtuhnya Musala Ponpes Al Khoziny

SIDOARJO – Jumlah korban meninggal dunia akibat runtuhnya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, terus bertambah. Hingga Senin (6/10/2025) pagi, tercatat 54 orang meninggal dunia setelah tim SAR kembali menemukan satu jenazah tambahan dari bawah reruntuhan bangunan.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Senin sore pekan lalu (29/9/2025) saat para santri melaksanakan salat Asar. Musala berlantai dua yang berada di kompleks pesantren tiba-tiba ambruk, menimpa puluhan santri dan pengajar yang sedang berada di dalam.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, dalam keterangan resminya menjelaskan bahwa proses pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan. Hingga hari ketujuh operasi gabungan, tim berhasil mengevakuasi 157 orang, terdiri dari 104 selamat dan 54 meninggal dunia.

“Pembersihan puing mencapai sekitar 80 persen. Namun tim masih menyisir beberapa titik reruntuhan untuk memastikan tidak ada korban tertinggal,” jelas Suharyanto.

Sementara itu, beberapa korban selamat masih menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami luka serius, termasuk patah tulang dan cedera akibat tertimpa material beton.

Dari pantauan di lapangan, tim SAR gabungan bersama TNI, Polri, BPBD, serta relawan terus bekerja tanpa henti. Alat berat dikerahkan untuk mengangkat material berat seperti balok dan plat lantai yang menimpa korban.

Menurut laporan sementara, struktur bangunan diduga tidak mampu menahan beban di lantai atas, sehingga menyebabkan runtuh total. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti ambruknya musala tersebut.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sidoarjo menyebut, tim teknis telah mengambil sampel material bangunan untuk diuji di laboratorium. Hasil uji ini akan menjadi dasar penentuan apakah ada unsur kelalaian dalam pembangunan.

“Kami akan menelusuri apakah konstruksi sesuai standar bangunan publik, terutama karena difungsikan untuk kegiatan santri dalam jumlah besar,” ujarnya.

Pemerintah daerah juga telah menyalurkan bantuan bagi keluarga korban dan santri yang terdampak. Bupati Sidoarjo menyampaikan duka mendalam dan berjanji akan menanggung biaya pengobatan seluruh korban yang dirawat.

“Kami bersama pihak pesantren dan relawan terus memantau proses pemulihan. Fokus kami sekarang adalah mengevakuasi korban terakhir dan memastikan keselamatan santri lainnya,” kata Bupati.

Sementara itu, suasana duka masih menyelimuti kompleks Ponpes Al Khoziny. Sejumlah keluarga korban masih menunggu kabar anggota keluarganya yang belum ditemukan. Doa bersama dan tahlilan juga digelar setiap malam di sekitar lokasi.

Operasi pencarian diperkirakan akan dilanjutkan hingga seluruh area musala benar-benar bersih dari reruntuhan dan seluruh korban berhasil diidentifikasi. (Red)

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak