Pertemuan dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan Kelumpang Selatan, dan rombongan diterima langsung oleh Camat Kelumpang Selatan Akhmad Mawardi, bersama Kepala Puskesmas Kelumpang Selatan, seluruh bidan desa, kepala sekolah SD dan SMP, serta pengawas TK, SD, dan SMP di wilayah tersebut.
Kunjungan ini menjadi ajang dialog terbuka antara pemerintah daerah dan para pelaku pendidikan serta tenaga kesehatan di lapangan. Fokus utama pembahasan meliputi kesejahteraan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan, serta peningkatan sarana prasarana layanan publik.
Dalam sambutannya, Camat Akhmad Mawardi menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah atas perhatian yang diberikan terhadap kondisi pendidikan dan kesehatan di wilayahnya. Ia menyoroti persoalan mendesak terkait insentif guru honorer yang masih rendah.
“Para guru honorer di Kelumpang Selatan masih menerima insentif sekitar Rp300 ribu per bulan, namun mereka tetap menunjukkan dedikasi dan tanggung jawab yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya,” ujar Mawardi.
Selain itu, Mawardi juga mengungkapkan sejumlah kendala di lapangan, seperti permasalahan lahan sekolah di daerah Tanjung Pangga yang belum tuntas, serta keterbatasan sarana transportasi kesehatan.
“Kami memiliki ambulans laut berjenis speed, namun belum bisa dimanfaatkan secara maksimal karena waktu tempuh menuju rumah sakit mencapai 1 jam 30 menit. Padahal, jika menggunakan speed komersial hanya sekitar 25 menit,” jelasnya.
Untuk bidang infrastruktur, ia menambahkan bahwa pihak kecamatan telah mendapat dukungan dari perusahaan kelapa sawit berupa bantuan alat berat dan material. Meski demikian, ia berharap pembangunan jalan tetap menjadi prioritas utama pemerintah daerah, agar akses masyarakat semakin mudah dan pelayanan publik kian optimal.
Sementara itu, Tenaga Ahli Bupati Kotabaru H. Baharudin menegaskan bahwa kehadiran mereka merupakan wujud komitmen Bupati Kotabaru dalam menjemput langsung aspirasi masyarakat di berbagai wilayah.
“Kami ini adalah mata dan telinga Bupati Kotabaru. Semua masukan dari tenaga kesehatan dan para kepala sekolah akan kami sampaikan langsung kepada beliau, agar langkah cepat dapat diambil untuk mengatasi persoalan di bidang pendidikan dan kesehatan,” tegas Baharudin.
Senada dengan itu, Andi Aminudin menambahkan bahwa hingga saat ini pihaknya telah mengunjungi 11 kecamatan di Kabupaten Kotabaru, dan masih menemukan berbagai permasalahan, terutama terkait infrastruktur pendidikan.
“Kami melihat kondisi pendidikan di beberapa kecamatan masih sangat memprihatinkan. Melalui kunjungan langsung seperti ini, kami berharap permasalahan bisa segera teridentifikasi dan dicarikan solusinya,” ujarnya.
Sementara itu, Tri Widodo berpesan agar para kepala sekolah dan tenaga kesehatan tidak ragu menyampaikan berbagai kebutuhan dan kendala yang dihadapi di lapangan.
“Jangan patah semangat, terus usulkan apa yang menjadi kebutuhan sekolah maupun sarana kesehatan, lengkap dengan data dan dokumentasi pendukung,” pesannya.
Dari hasil pertemuan tersebut, sejumlah persoalan teridentifikasi, mulai dari keterbatasan sarana pendidikan dan tenaga pengajar di jenjang TK, minimnya fasilitas penunjang di beberapa Puskesdes, hingga masalah jaringan internet di Desa Tanjung Pangga yang menghambat layanan administrasi.
Kunjungan kerja Tim Tenaga Ahli Bupati Kotabaru ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mempercepat penyelesaian berbagai persoalan prioritas, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan, demi mewujudkan pelayanan publik yang merata hingga ke pelosok daerah. (Tim MK)